Cukupkah Hanya Beriman Jika Tanpa Berilmu

Beberapa hari yang lalu saya membaca mengenai berita mengenai tinggi nabi Adam a.s. yang mencapai 30 meter. Karena penasaran dengan berita ini saya lalu mencoba untuk mencari tahu mengenai kejelasan seputar berita ini dengan cara bertanya pada sang penulis, tapi yang ada bukan mendapat jawaban yang memuaskan sang penulis malah memberi saya cap kurang beriman karena saya mempertanyakan Hadist yang sahih katanya. Lantas yang menjadi pertanyaan saya cukupkah kita beriman dan percaya pada satu hal tanpa berilmu? Bukankah Allah sendiri menyuruh kita untuk berfikir?

Selama ini orang Islam terlalu fanatik pada ajaran bahwa semua hal yang ada dalam Alquran dan Hadist adalah sesuatu yang pasti. Saya tidak akan menyangkal hal ini, walau untuk beberapa Hadist sendiri saya masih tidak 100% yakin karena ada beberapa Hadist yang justru saling bertentangan, tapi saya lebih memilih untuk mempercayai isi AlQuran dan Hadist setelah saya bisa menemukan buktinya. Kenapa demikian? Jika anda mempercayai sesuatu dan mengetahui kebenaran dibalik masalah itu anda pasti akan lebih meyakininya bukan, dan inilah yang membuat saya senang mengkaji tentang berbagai hal yang mengaitkan antara Islam dan sains, karena dari sanalah saya menjadi yakin saya tidak salah jika saya memeluk Islam.

Kita pasti tahu ada sebuah pepatah "Tuntutlah ilmu sampai kenegeri China". Pepatah ini adalah sebuah pepatah yang berkembang di kaum muslimin untuk menggambarkan betapa pentingnya bagi kita untuk menuntut ilmu. Kenapa? Karena ilmu adalah sebagian dari iman. Bagaimana bisa? Seperti yang saya bilang sebelumnya, ilmulah yang akan membuat iman dan keyakinan kita akan menjadi lebih kuat dan tertanam dalam diri kita. Selain itu ilmulah yang akan menuntun kita bagaimana berislam secara benar. Coba anda bayangkan, mungkinkah anda mampu shalat dan membaca AlQuran dengan benar jika tanpa berilmu.

Bahkan konsep berilmulah yang dulu membuat orang-orang kafir dahulu begitu takjub dengan Islam. Tidak percaya? Anda pasti tahu Ibnu Sina, jika tidak silahkan cari di google, beliau adalah salah satu ilmuwan besar dari golongan muslim yang sampai sekarang diakui kehebatannya oleh para ilmuwan di dunia. Selain itu dalam berbagai surah AlQuran, Allah dengan tegas mengatakan bahwa petunjuk yang Ia berikan hanya bagi orang-orang yang berfikir. Kenapa Allah memerintahkan kita untuk berfikir? Karena walau Islam dinilai oleh banyak orang kafir sebagai sesuatu yang absurd dan tidak logis, pada kenyataannya Islam itu justru agama yang paling bisa diterima oleh logika, dan hanya orang-orang yang tidak mau berfikir sajalah yang menyatakan bahwa apa yang ada dalam Islam itu tidak logis, cobalah anda mau berfikir bahkan dunia gaib sekalipun akan menjadi sesuatu yang logis.

Sejarah juga mengajarkan bahwa berilmu adalah sesuatu yang sangat penting. Anda pasti tahu tentang teori evolusi yang disampaikan oleh Darwin yang menyatakan bahwa manusia itu berasal dari kera. Kita sebagai orang Islam pasti tidak akan mempercayainya, tapi apa yang mampu kita lakukan untuk membantahnya dan membuktikannya tidak benar. Tidak ada. Sampai Harun Yahya muncul dan membantah toeri ini dengan pendekatan yang ilmiah dan logis sehingga bisa diterima oleh akal sehat. Jika anda tidak berilmu dan lalu anak anda dengan buku tebalnya muncul dan bertanya pada anda "Kok kata guru di sekolah manusia itu berasal dari monyet, apa betul?" apa jawaban anda? Salah? Lalu apa argumentasi anda untuk menyalahkannya sementara si anak punya begitu banyak bukti yang justru akan berbalik melawan anda. Ingat anak-anak itu adalah individu yang kritis, jika anda tak mampu memberi jawaban yang tepat bagaimana mereka yakin bahwa islam itu agama yang benar.

Dalam salah satu hadist-Nya nabi pernah berkata "Sebaik-baiknya pembantu iman adalah ilmu. Sebaik-baiknya pembantu ilmu adalah akal". Lantas jika Islam sendiri mengajarkan pada kita untuk berfikir dan berilmu, masikah kita harus terkungkung dalam konteks percaya tanpa berilmu? Atau mungkin seharusnya saya yang balik bertanya, seberapa besar iman anda ketika anda bahkan tak mengikuti perintah Allah dan nabi Muhammad untuk berfikir dan berilmu?

Posting Komentar